Sabtu, 05 November 2016

                                              CARA MENCARI UANG DI INTERNET


1. Melalui Program Iklan di Website/ Blog

Seperti yang Anda lihat di blog ini ataupun di beberapa blog lain yang pernah Anda kunjungi, space iklan di blog/ website adalah salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan uang secara online. Kalau di luar negeri – khususnya USA – kebanyakan blog atau website mereka didaftarkan dalam program Google Adsense, yaitu program pengiklanan yang dimiliki oleh Google dimana publisher bisa mendapatkan penghasilan dari klik iklan Google Adsense yang ada di blog mereka.
Program ini di sebut dengan PPC (Pay Per Click), yaitu publisher akan dibayar setiap klik yang dilakukan oleh visitor (pengunjung) website atau blog tersebut, dimana biaya per kliknya sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Advertiser (pengiklan). Selain Google Adsense, ada banyak perusahaan lain yang menawarkan kesempatan kepada para publisher untuk mendapatkan penghasilan dari situs mereka. Beberapa perusahan online Advertising dari luar negeri yang menawarkan program yang sama adalah Bidvertiser.com, Chitika.com, Infolinks.com. Sedangkan dari dalam negeri antara lain KumpulBlogger.com, Sitti.co.id, AdsenseCamp.com, IDblognetwork.com, dan lain-lain.
Selain program PPC, untuk mendapatkan penghasilan dari sebuah situs bisa dengan cara menyediakan space iklan di situs tersebut. Biasanya cukup banyak Advertiser yang tertarik untuk memasang iklan di sebuah blog bila blog tersebut memiliki konten dengan topik yang spesifik dan visitornya cukup banyak. Harga space iklan ini ditentukan oleh si pemilik blog atau bisa juga berdasarkan negosiasi antara Advertiser dan pemilik blog.
Mungkin Anda sudah pernah mendengar publisher dengan penghasilan yang fantastis, bahkan ada publisher yang bisa mendapatkan penghasilan ratusan juta hingga miliaran rupiah per bulan dari blog mereka. Anda tertarik? Tunggu dulu, semua itu butuh kerja keras dan butuh waktu yang tidak sebentar. Coba lihat peluang bisnis online yang berikutnya.


Artikel terkait:

2. Menjadi Affiliate Marketer

Affiliate marketer adalah orang yang menjual produk orang lain dan mendapatkan komisi sekian persen (tergantung pemilik produk) dari setiap penjualan yang dilakukannya. Jenis bisnis ini banyak sekali dilakukan oleh pelaku bisnis online, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Produk yang dijual oleh affiliate marketer ini sangat beragam, mulai dari produk digital, hingga produk yang berbentuk fisik, atau bahkan kombinasi dari keduanya. Program affiliasi yang saya ikuti adalah program affiliasi dari Ratakan.com, Amazon.com dan Clickbank.com.
Ratakan.com adalah marketplace produk digital karya anak bangsa. Sebagian besar produk digital yang dipasarkan di Ratakan adalah produk yang berhubungan dengan internet marketing yang dikemas dalam bentuk eBook, Software, dan membership.
Bagi Anda pemilik blog/ website yang membangun konten yang berhubungan dengan blogging, bisnis online, dan internet marketing, saya sangat menyarankan untuk bergabung menjadi affiliate marketer di Ratakan. Sebagian besar produknya memang banyak dicari oleh internet marketer, dan range komisi yang ditawarkan lumayan besar, yaitu sekitar 25%- 75% per penjualan dari link affiliasi milik Anda. Baca artikel tentang Ratakan di SINI.
Amazon.com adalah toko online terbesar di dunia, dimana kebanyakan produknya adalah berbentuk fisik. Kategori produk yang di jual di Toko Online ini sangat banyak, mulai dari yang murah hingga yang sangat mahal, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Misalnya buku, kamera digital, kulkas, TV, AC, kursi, meja, peralatan mandi, peralatan dapur, bahkan pakaian dalam ada dijual di sana hehehe.
Amazon.com memberikan kesempatan bagi semua pemilik website/ blog di seluruh dunia untuk mendapatkan uang dari program affiliasi yang mereka berikan. Besarnya komisi yang didapatkan oleh publisher Amazon adalah sekitar 4% – 8% dari total penjualan, dan tergantung berapa banyak publisher tersebut menjual produk dari Amazon.com. Semakin banyak produk yang dijual, maka akan semakin tinggi persentase komisi yang diberikan.
ClickBank.com adalah tempat yang menyediakan produk-produk dalam bentuk digital, misalnya ebook, software, dan juga membership. Program affiliasi ini juga sangat banyak disukai oleh internet marketer di seluruh dunia karena rate komisinya sangat besar, bahkan ada beberapa pemilik produk bersedia memberikan komisi hingga 75% dari harga produk kepada para publishernya.
Di Indonesia sendiri ada cukup banyak program affiliasi yang bisa Anda jalankan. Namun saya belum bisa memberikan review pada program affiliasi lokal karena belum pernah merasakan hasilnya. Salah satu program affiliasi lokal yang pernah saya coba adalah program affiliasi dari Bhineka.comNamun, hingga artikel ini saya buat, belum ada kemajuan yang saya dapatkan karena memang saya belum bisa serius menjalankannya.

3. Bisnis Multi Level Marketing (MLM) Online

Nah, kalau udah bicara MLM pasti banyak yang langsung males hehehe. Dulu, saya juga begitu. Saya tidak suka dengan bisnis MLM konvensional karena dari sistem dan cara kerja yang saya lihat waktu pertama kali mengenal MLM, terkesan para downline itu dibuat seperti kerja rodi dan uplinenya hanya bertugas memotivasi. Mungkin ini hanya pikiran saya, tapi pada kenyataannya banyak member yang akhirnya menyerah.
Selain itu, saya juga tidak suka dengan metode kerja konvensional di MLM cara lama, dimana para membernya harus sering mengikuti pertemuan-pertemuan, mempersiapkan presentasi untuk calon member baru, harus merayu, harus sering follow up, dan banyak lagi. Pastinya tidak semua orang bisa melakukan hal-hal tersebut, termasuk saya hehehe.
Bisnis MLM online adalah bisnis Multi Level Marketing yang bisa dijalankan secara online tanpa harus mengganggu aktifitas sehari-hari. Inilah yang membuat saya sangat tertarik dengan model bisnis MLM online ini. Salah satu bisnis MLM online yang saat ini sedang saya ikuti adalah bisnis MLM dari Golden Life dimana saya bergabung di dalam network seorang internet marketer dunia yang bernama Rudy Setiawan, silahkan baca ulasannya di artikel saya ini.

4. Membuka Toko Online

Toko online adalah  sebuah toko virtual dimana customer bisa membeli produk yang dijual di toko online tersebut langsung dari websitenya. Saat ini ada banyak pebisnis yang sudah punya toko online sendiri, baik itu menjual produk sendiri ataupun menjual produk orang lain dengan sistem reseller atau dropship.
Saya sendiri pernah menjalankan bisnis online dengan membuka toko online dimana saya menjual produk orang lain dengan cara dropshiping. Saya membuka toko online dan memajang produk-produk yang dijual secara online, bila ada pelanggan yang membeli dan sudah melakukan transfer ke rekening saya maka saya akan langsung menghubungi penyedia barang.
Kekurangan bisnis dropship adalah ketika barang yang ingin dibeli oleh pelanggan ternyata tidak ada maka transaksi tidak akan terjadi. Itulah sebabnya kita harus bekerja sama dengan penyedia barang yang kompeten, dan bisa dipercaya. Saya pribadi lebih prefer membuka toko online dengan menjual barang-barang sendiri, untungnya lebih banyak dan kita bisa mengatur perputaran uang dan produk. Memang kerjanya akan lebih banyak dan menghabiskan cukup banyak waktu, mulai dari penyediaan barang, packing, hingga pengiriman. Itu kembali kepada pelaku bisnisnya, yang mana yang paling cocok dikerjakan.
Artikel terkait: Peluang bisnis online

5. Bisnis Penyedia Jasa Secara Online

Bisnis ini juga cukup banyak dikerjakan oleh pelaku bisnis online. Ada banyak jenis jasa yang dibutuhkan orang dan dapat dikerjakan secara online. Diantaranya adalah penyedia jasa penulisan artikel, penyedia jasa promosi online, penyedia jasa SEO (Search Engine Optimization), dan masih banyak lagi.
Jadi, jika Anda memiliki keterampilan – apa saja – Anda bisa menjualnya secara online. Salah satu jenis jasa yang pernah saya jual secara online adalah jasa membangun backlinks untuk sebuah website, dan jasa menulis konten artikel untuk sebuah blog. Ternyata cukup banyak orang yang membutuhkan jasa ini. Penghasilan yang bisa didapatkan dari jasa menulis artikel saja bisa ratusan hingga jutaan rupiah per bulan tergantung banyaknya permintaan dari pelanggan.
Sebenarnya masih cukup banyak yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang dari internet. Tapi bukan berarti kita harus melakukan semuanya untuk bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Sebaiknya pilih satu atau dua jenis bisnis online yang memang cocok dan mampu Anda kerjakan, lakukan dengan serius, dan Anda akan melihat hasilnya.
Lakukan riset untuk bisnisi Anda, dan lakukan analisa untuk mengetahui perkembangan bisnis internet Anda, tetap semangat, lakukan terus menerus. Dan lihat hasilnya dalam beberapa hari, minggu, bulan, atau tahun. Artikel ini sudah terlalu panjang, hanya ini yang bisa saya ulas tentang cara mendapatkan uang dari internet. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi Anda. Salam sukses :)
                                                             CARA MENULIS OPINI

Menulis Opini, Menulis dengan Hati
 (Materi Ini Pengantar Training Penulisan Opini mahasiswa dan guru di Universitas Tirtatayasa Banten dan Universitas Soedirman Purwakarta Juni 2011)
Oleh:  L.R. Baskoro*
MENULIS  opini berarti menyebar luaskan gagasan. Dengan menulis opini, maka seseorang berarti mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ia masuk ke ranah publik, dan berusaha mempengaruhi publik, dengan tujuan akhir: gagasannya diterima atau juga diperdebatkan. Dan ia siap untuk itu.
Karena itulah, menulis opini sesungguhnya adalah melakukan ”rekreasi intelektual”: mengasah otak, menajamkan pikiran, menantang munculnya ide-ide baru, juga menantang pendapat orang dengan argumentasi yang siap untuk diperdebatkan.
Menulis opini berarti memberikan wawasan dan pengetahuan untuk orang lain. Berbagai informasi, data, juga pengalaman.  Karena itulah, kegiatan menulis opini mestinya kegiatan yang dilakukan dengan hati. Dengan kesukacitaan, kegembiraan membagi gagasan dan kecintaan menyumbangkan ilmu dan pengetahuan.
Menulis opini adalah kegiatan yang menyenangkan. Siapa pun sesungguhnya bisa dan mampu untuk menulis opini.  Setiap orang yang memiliki  pengetahuan, mampu menulis,  sesungguhnya ia bisa menulis opini.  Dengan opini, tidak saja gagasan itu bisa menyebar, tapi juga, antara lain, membuat ia dikenal, juga mendapat honorarium.
Di Indonesia, hampir semua halaman surat kabar menyediakan rubrik opini. Dan hampir semuanya juga menyediankan honorarium untuk opini yang dimuat. Misalnya Koran Tempo dan Majalah Tempo.  Opini-opini ini pun beraneka ragam. Bisa soal masalah sosial, politik, agama,  pertanian, perkebunan, pertambangan, hukum, dan lain sebagainya. Penulis dengan latar belakang bidang yang dikuasainya, akan mendapat tempat khusus di media massa jika ia menulis opini tentang bidang yang dikuasainya tersebut. Ini karena dia dinilai memiliki otoritas.
Bahkan, kadang media secara khusus meminta orang tersebut untuk menulis topik-topik tertentu untuk hari-hari tertentu pula. Karena itulah, misalnya, kita mengenal nama Kwik Kian Gie untuk masalah ekonomi, Rhenald Kasali untuk pemasaran dan periklanan, nama Ignas Kleden untuk bidang sosial, nama  Mulya Lubis untuk bidang hukum atau nama HS. Dillon untuk bidang pertanian. Juga, misalnya Al Chaidar jika berkaitan dengan NII atau Emerson Yuntho jika berkaitan dengan masalah-masalah korupsi.
Tentu saja mereka ini tidak langsung menjadi penulis opini.Mereka juga belajar, melalui banyak tahap. Tetapi, yang jelas mereka memiliki kompetensi yang membuat masyarakat  mengakui,  mereka memang layak untuk menulis soal atau masalah yang mereka tulis tersebut.
 Antara Opini dan  Kolom
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka, Opini disebutkan sebagai ”pendapat; ”pikiran,” atau ”pendirian,”
Opini memang bisa diartikan sebagai pandangan seseorang tentang suatu masalah. Tidak sekadar pendapat, tetapi pendapat ilmiah. Pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan dengan berdasar dalil-dalil ilmiah yang disajikan dalam  bahasa yang lebih  popular. Karena itulah, untuk menulis opini juga dibutuhkan riset. Riset merupakan penguat dari argumentasi penulis untuk menekankan gagasannya. Opini inilah yang ditulis dan dituangkan dalam bentuk ”artikel.”
Adapun kolom adalah opini yang ”lebih cair” dalam gaya bahasanya. Penulis kolom biasanya tidak saja mereka yang dikenal memiliki keahlian dalam bidang yang ditulisnya, tapi juga memiliki style –gaya-. Itu sebabnya disebut ”kolomnis”
Bagaimana Menjadi Penulis Opini:
Dengan melihat rangkaian di atas, maka di sini untuk menulis opini dibutuhkan:
1.Pengetahuan akan bidang/masalah tertentu
2.Ide dan Gagasan
3.Argumentasi gagasan
4.Teknik Penulisan Opini
5. Pengetahuan bahasa
6. Pengetahuan Tentang Media Massa.
Kita uraikan satu persatu:
  1. Pengetahuan Bidang/Masalah Tertentu.
Penulis opini memiliki otoritas akan bidang yang memang layak bagi dia untuk diketengahkan kepada masyarakat. Ini bekal utama seorang penulis opini. Jika ia ahli pertanian, tentu masyarakat akan percaya akan seluk beluk tanaman yang ditulisnya daripada yang menulis seorang sarjana hukum.
Pengetahuan bidang tertentu ini sangat penting, juga terutama untuk ”legitimasi” diri seorang penulis di depan publik.
  1. Ide dan Gagasan
Ide merupakan barang termahal yang dimiliki penulis  -apa pun dan siapa penulis itu. Ide bisa tumbuh dari mana pun. Penulis yang terlatih tidak pernah kehabisan ide untuk menulis opini. Karena ide bisa muncul di mana pun, maka seorang penulis biasanya langsung menulis ide-ide yang didapatnya  begitu ide itu muncul. Ide itulah yang kemudian dikembangkannya begitu ia  memiliki waktu untuk menulis. Misalnya, di sini, seorang penulis membaca atau mendapati kenyataan tentang makin sedikitnya para mahasiswa tertarik dan ikut pada kegiatan-kegiatan kampus.  Penulis opini kemudian mendapat ide: membandingkan fenomena ini dengan lima atau sepuluh tahun sebelumnya dan kemudian menganalisa sebab musabahnya.
  1. Argumentasi Gagasan
Argumentasi ini sesungguhnya pasti dimiliki seseorang jika orang itu memang menulis bidangnya. Ini memang berkaitan dengan nomor 1 (pengetahuan bidang yang dimilikinya). Argumentasi penting karena di sinilah pembaca akan mengetahui ”kadar” keilmuan seorang penulis opini. Semakin kuat dan logis argumentasi yang ditampilkannya, maka akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya.
  1. Teknik Penulisan Opini
Penulisan  opini di media massa berbeda dengan penulisan di media ilmiah. Pembaca media massa sangat beragam. Karena itu, penulisan opini di media massa harus memakai bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas. Kecenderungan pembaca kini adalah membaca tulisan yang tidak panjang, enak dibaca,  dan gampang dicerna.
  1. Pengetahuan Bahasa
Kegagalan penulis opini dari kalangan ilmiah biasanya terletak pada penggunaan bahasa. Penulis opini dari latar belakang ilmiah harus belajar untuk memakai bahasa yang gampang dimengerti masyarakat, sehingga bahasa yang ditulisnya, efektif, efisien, dan mudah dimengerti.
Jika pun penulis opini ingin menampilkan istilah asing, ia  harus pula mencari padanan  dalam bahasa Indonesia. Penulis opini bahkan tidak usah khawatir untuk menampilkan idiom-idiom bahasa daerah jika dipandang menarik. Nasehat untuk ini: JANGAN SEKALI-KALI  MENGANGGAP PEMBACA SAMA TAHUNYA SEPERTI KITA. Beberapa kata yang tidak efektif bisa dipangkas untuk menghasilkan tulisan yang padat. Kata-kata itu, misalnya, ”oleh,” ”adalah,”  ”itu,” ”tersebut” dll.
  1. Pengetahuan Media Massa
Pengetahuan tentang Media Massa merupakan hal penting yang perlu diketahui penulis opini agar tulisannya bisa dimuat. Penulis opini, dengan mempelajari sebuah media massa, akan bisa melihat, media massa itu,misalnya, apakah memberi perhatian kepada masalah-masalah yang digeluti sang penulis opini itu atau tidak. Suratkabar Kompas, misalnya, cenderung untuk memberi tempat kepada opini dalam bidang apa pun. Demikian juga harian Suara Pembaruan. Dengan pengetahuan seperti ini, maka seorang penulis opini tahu, ke mana artikel yang dibuatnya itu akan dikirim.
Bagaimana Supaya Opini Dimuat di Media Massa
1. Ada peg/cantolan peristiwa
Seperti berita, opini pun memerlukan peg –cantolah peristiwa. Tujuan peg ini adalah agar opini ini relevan dengan yang sedang terjadi atau dibicarakan masyarakat. Semakin ada peg-nya maka, kemungkinan opininya dimuat akan semakin besar. Peg ini bermacam-macam. Bisa peristiwa yang tidak diduga, atau juga peristiwa yang sudah direncanakan pasti terjadi. Misalnya, menyambut tahun ajaran baru (tentang pendidikan atau kemahasiwaan), peringatan ulangtahun lembaga/peristiwa tertentu, dll.
  1. Cari Angle Menarik
Jika peg itu sudah didapat, maka penulis tinggal mencari angle/sudut pandang: dia akan menulis apa dan dari sudut pandang apa? Angle merupakan hal penting yang menajamkan opini penulis satu dengan penulis lain. Nasehat untuk ini: carilah angle yang paling berbeda, unik, dan mungkin orang tidak terpikirkan. Tentang makin sedikitnya mahasiswa yang tertarik pada kegiataan kemahasiswaan itu, misalnya, seorang penulis opini, misalnya, bisa mengambil angle: kerugian apa yang akan dialami para mahasiswa jika mereka tidak memiliki pengalaman ikut kegiatan kampus.
  1. Eksplorasi gagasan dan argumentasi
Inilah argumentasi yang harus dibangun dan dimiliki penulis untuk menguatkan opininya. Untuk membangun argumentasi ini, penulis opini bisa menyodorkan data atau contoh-contoh peristiwa. Contoh itu bisa dari dalam negeri atau luar negeri.
  1. Tidak Menggurui
Isi tulisan opini mesti dihindarkan sejauh mungkin dari kesan menggurui, juga mengesankan penulisnya ”menampilkan,” kepintarannya. Salah satu cara agar tulisajn opini tidak menggurui, antara lain, jangan terlalu banyak menampilkan kutipan atau sumber-sumber literatur. Lebih baik penulis menampilkan contoh yang muncul sehari-hari dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, syarat lainnya: baca ulang opini tersebut berkali-kali.
=
Dari Mana Memulai Menulis Opini
 Teknik Menulis Opini
  1. Judul
  2. Alinea Pembuka
  3. Isi (Batang Tubuh)
  4. Alinea Penutup (Ending)
Penulis Opini mesti membuat judul tulisannya dengan menarik. Judul harus lah eyes catching. Memikat. Syarat untuk judul seperti ini: Tidak Panjang (Cukup tiga atau empat kata) dan memakai  kata-kata yang tidak klise, menggugah.
Judul tidak mesti dibuat lebih dulu. Bisa belakangan, setelah tulisannya selesai.
Aline pembuka  dan Lead
Lead adalah bagian penting sebuah tulisan. Lead seperti etalase, dia harus dibuat menarik. Lead adalah kalimat pembuka. Ia seperti kail yang menarik minat pembaca. Ia seperti lokomotif yang membuat  mata dan pikiran pembaca untuk terus mengikuti kalimat dan buah pemikiran penulis.
Karena itulah lead harus menarik, tidak memakai pemikiran yang klise, dan kalimatnya tidak panjang. Lead ini berfungsi untuk membawa pembaca untuk  mengerti masalah apa yang akan dibicarakan oleh penulis opini. Lead adalah bagian penting dari alinea pembuka.
Isi Tulisan (Batang Tubuh)
Inilah ”daging” sebuah opini. Disinilah penulis menuangkan gagasan dan ide-idenya. Dengan demikian secara ringkas bagian ini berisi:
-gagasan apa yang ditawarkan
-argumentasi kenapa pentingnya  gagasan/ide/pemikirannya
-contoh-contoh dengan menampilkan data-data yang relevan dan menunjang.
-keuntungan dan kerugian jika gagasan itu diterapkan atau tidak diterapkan.
Alinea Penutup (Ending)
Bagian ini bisa dibilang merupakan kesimpulan dari tulisan opini. Kendati penutup, penulis opini tetap harus menganggap ini bagian penting. Untuk mengulang dan mengingatkan pembaca akan gagasan yang ditawarkannya.
Kendati tiga bagian di atas merupakan hal penting untuk menulis opini, sesungguhnya tetap saja diperlukan panduan agar tiga hal itu menjadi kesatuan yang enak untuk dibaca –juga menulisnya.
Untuk ini dibutuhkan apa yang disebut OUTLINE. Outline adalah semacam alur yang dibuat dengan mencantumkan segala hal yang direncanakan akan dituangkan pada sebuah opini. Outline ini juga untuk mengingatkan penulis agar tetap fokus atau tidak lupa pada hal-hal yang sejak awal ia tetapkan untuk ditulis. Outline bentuknya adalah pointer-pointer.
Contohnya, seorang penulis opini akan membuat tulisan tentang  persoalan hilangnya sejumlah mahasiswa yang diduga direkrut NII.
Ia menulis pointer-nya sebagai berikut:
1.Fakta   banyaknya pengaduan orangtua yang kehilangan anaknyaà Peg
– Pengakuan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dll
2. bukan kejadian pertamakali àBatang tubuh
-data penelitian berbagai lembaga tentang aktivitas NII
-data Departemen Agama dll tentang NII
-Bagaimana perekrutannya, di mana, siapa saja sasarannya.
-apa yang harus dilakukan orang tua/lingkungan/perguruan tinggi dll
– yang sudah dilakukan pemerintah
-yang belum dilakukan pemerintah
3. saran-saran dan kesimpulan ——à Penutup
Bisakah Saya Menulis Opini dan Dimuat di Koran?
Pasti bisa! Tidak ada penulis opini yang langsung terkenal. Semua dari bawah. Salah satu cara belajar yang baik: membaca opini-opini dari penulis terkenal. Pelajari kalimat dan bagaimana sang penulis mengungkapkan buah pikirannya.  ****